20 November 2004

Salat Dapat Deteksi Osteoporosis
Oleh dr. BAHAR AZWAR, Sp.B.Onk.
SALAT dan osteoporosis tersimpul dalam lima ayat yang berjalan seiring. Pertama, "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (Q.S. 033:072). Kedua, "...janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui" (Q.S. 08:027).
Ketiga, "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta yang Paling Baik"(QS 023:014). Keempat, "Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku" (Q.S. 20:014). Kelima, "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya..." (Q.S. 107: 04-06)
Salat menguatkan tulang, sementara osteoporosis melemahkan tulang terutama tulang belakang, pilar tubuh yang terbungkus dengan daging. Terbentuk di usia 4 minggu masa janin, di situlah terpancang kepala; rongga dada tempat lengan tersangkut; dan panggul tempat tungkai. Pilar ini juga memuat syaraf untuk setiap anggota tubuh. Maka ialah tanda lahir dari makhluk berbentuk lain, si penerima amanah. Ialah yang membuat manusia bukan hanya bisa berdiri tetapi berjalan dengan tegak, hingga mampu menunaikan perintah salat.
Sosialisasi salat sudah dimulai sejak belum berbentuk. Ia dimulai dengan mendengar di kegelapan ayat suci Alquran yang disenandungkan ibu dan azan, sewaktu menginjak dunia. Bersamaan dengan melihat orang tua, tulang belakang yang masih lunak (tulang rawan) mulai mengapur dan menulang di usia 13. Inilah saatnya memberikan contoh yang diajarkan oleh Rasulullah saw. sebagaimana sabdanya, "Salatlah kamu sekalian sebagaimana kalian melihat aku salat. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Seandainya anak enggan meniru janganlah berprasangka buruk karena berbagai kelainan dapat mengganggu. Bantulah ia dengan memeriksakannya ke dokter. Usia remaja adalah masa pengambilan ancang-ancang untuk pematangan di usia 17. Dalam usia membantah ini, contoh haruslah disertai dengan ilmu sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Amal sedikit disertai ilmu adalah lebih baik dari amal yang banyak dalam kebodohan..." Untuk osteoporosis, ia dimulai dari akibatnya untuk kegantengan dan kecantikan. Di usia tua, bahu yang gagah akan tinggi sebelah (skoliosis) dan dada yang busung akan bongkok (kifosis).
Osteoporosis adalah pengeroposan tulang yang terjadi di hari tua. Kejadiannya berhubungan erat dengan kualitas tulang di usia 28-an tahun. Bila bagus, osteoporosis sukar terjadi dan bila jelek sebaliknya. Pertumbuhan tulang diatur oleh dua hormon kelamin yaitu estrogen untuk wanita dan testosteron lelaki. Menjelang usia 21-an, ia tumbuh dengan cepat hingga penggantian sel tulang yang pensiun karena habis masa kerjanya dapat diabaikan. Pertumbuhan berakhir di usia 28-an. Sesudah itu ia hanya bersifat peremajaan jaitu sel baru seimbang dengan sel kedaluwarsa. Di usia tua, kedua hormon ini berkurang sehingga peremajaan tidak terjadi. Bagi tulang belakang, salat pada waktunya, seperti yang diajarkan Rasulullah saw., adalah jaminan mutu.
Takbir adalah peregangan otot bahu. Ia dilakukan Rasulullah saw., dengan mengangkat kedua tangan sembari membuka jari-jarinya lurus ke atas, tidak merenggangkan dan tidak pula menggenggam (Abu Dawud), dan mengangkatnya sejajar bahu (H.R. Bukhari) tetapi terkadang sejajar (daun) telinga (H.R. Bukhari). Mengangkat tangan adalah meregang otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar. Otot yang kuat akan meringankan pekerjaan tulang belakang di bagian dada.
Selain itu ia dibantu oleh rongga dada dengan 12 tulang rusuk (iga) yang diseimbangkan oleh bahu di kedua sisinya. Berdiri adalah peregangan otot dada. Ia dilakukan oleh Rasulullah saw., dengan bersedekap meletakkkan tangan kanan di atas tangan kirinya (H.R. Muslim) seraya meletakan lengan kanan pada punggung telapak kirinya, pergelangan dan tangan kirinya (Abu Dawud). Tetapi beliau terkadang menggenggamkan jari-jari tangan kanannya pada lengan kirinya (H.R. Nasa'i). Bersedekap ke dada adalah latihan otot dada. Bekerja sama dengan otot bahu mereka membantu meringankan beban tulang belakang bagian dada.
Rukuk adalah peregangan raga tulang belakang. Ia dilakukan Rasulullah saw., dengan meletakkan kedua tangan pada kedua lutut, merenggangkanlah jari-jari, kemudian tenang sampai ruas tulang belakang mantap di tempatnya (H.R. Ibnu Khuzaimah). Nabi juga meluruskan dan meratakan punggungnya (H.R. Baihaqi) sehingga bila air dituangkan di atas punggung beliau, air tersebut tidak bergerak (H.R. Thabarani).
Tulang belakang terdiri dari 7 keping tulang leher (servikal), 12 dada (torakal), 5 punggung (lumbar), 5 kelangkang (sakrum) yang bersatu dan 3-5 ekor (coccygeal) yang juga bersatu. Semuanya berada dalam satu tatanan yang tersusun rapi dan saling berhubungan dalam persendian yang diperkuat oleh ligamen (jaringan ikat). Di tengahnya terdapat terowongan yang diisi oleh syaraf. Tulang belakang diperkuat pula di beberapa tempat. Di dada ia ditunjang oleh rongga dada dengan 12 keping tulang rusuk yang berhubungan langsung dengannya. Di kedua sisi rongga tempat paru dan jantung ini, terdapat bahu, tempat melekatnya lengan.
Otot dada dan bahu melapis kokoh susunan ini. Di punggung ia ditunjang oleh tulang panggul (coxae) tempat melekatnya tulang paha. Penyebaran gaya berat ini dilapis oleh otot punggung yang tebal dan kuat hingga meringankan bebannya. Keping tulang itu sendiri terdiri dari zat kapur dengan ukuran surgawi, kurang menyebabkan keropos dan berkelebihan kaku. Untuk hidupnya ia dialiri darah secara khusus dan diamankan dari infeksi dengan getah bening (limfe).
Rukuk adalah membengkokkan tulang belakang. Meluruskannya adalah meregang ruang antartulang dan otot punggung. Meletakkan tangan pada lutut seraya meluruskan tulang belakang dan menahannya akan memperlancar perdarahan dan aliran getah bening. Karena itu, makanan bagi tulang belakang beserta ligamen dan otot pendukungnya terjamin, sebagaimana halnya dengan pemberantasan berbagai penyakit oleh 1-2 kelenjar getah bening yang dimiliki setiap keping tulang belakang. Menahannya untuk memberikan waktu kerja bagi semua sistem itu adalah sunah karena bacaan yang mengagungkan-Nya diucapkan sesudah tulang belakang lurus (H.R. Ibnu Abi Syaibah).
Ujung-ujungnya adalah tulang belakang yang sehat serta ringan pekerjaannya. Penghematan akan terjadi karena sel tulang yang kedaluwarsa berkurang. I'tidal adalah masa istirahat dengan meluruskan punggung dan menegakkan kepala sampai ruas tulang belakang mapan ke tempatnya (H.R. Bukhari).
Sujud adalah peregangan maksimal otot punggung dan bahu. Nabi melakukannya dengan menekan wajah dan kedua tangan ke tanah sehingga setiap ruas tulang kembali ke tempatnya (H.R. Ibnu Khuzaimah). Terkadang Nabi saw., meletakkan telapak tangan (dan membukanya) serta merapatkan jari-jarinya (H.R. Ibnu Khuzaimah) Nabi saw., meletakkan tangannya sejajar dengan bahunya (H.R. Abu Dawud) atau terkadang sejajar dengan kedua daun telinganya (Abu Dawud) dengan mengangkatlah kedua siku lengan. (H.R. Muslim). Dengan demikian otot yang makin kuat itu akan meminimalkan pekerjaan tulang belakang.
Duduk adalah peregangan tulang belakang beserta ligamen dan ototnya dengan empat gaya memutar (rotasi). Nabi saw., melakukannya dengan duduk di atas betis atau telapak kaki kiri (H.R. Ahmad) atau menegakkan telapak dan tumit kedua kaki (H.R. Muslim) atau di atas telapak kaki kirinya dengan tegak sampai setiap ruas tulang belakangnya mapan (H.R. Bukhari) atau di atas telapak kaki kiri yang dihamparkan dan telapak kaki kanan ditegakkan (H.R. Nasa'i). Setiap duduk dilakukan dengan tumakninah sehingga ruas tulang belakangnya mapan (H.R. Abu Dawud). Maka bagi tulang belakang, rangkaian gerakan salat adalah regangan, menahan dan istirahat dengan irama surgawi.
Tentu saja osteoporosis dapat datang karena tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan terjadi (Q.S. 031:034). Namun hal itu semata takdir dan bukan karena ulah sendiri (Q.S. 042:030). Selain menyehatkan tulang, jalan yang lurus (Q.S. 001-006) yang diseru di setiap raka'at, akan membawa berbagai keuntungan.
Alkohol yang diharamkan-Nya agar mendapatkan keuntungan (Q.S. 005-090), adalah racun terhadap sel tulang. Merokok yang makruh di Malaysia dan haram di Ryadh menghambat pembentukan tulang. Berobat adalah sunah sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Yah, wahai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian..." (Turmudzi). Bila ia biasanya dikenal secara tidak sengaja oleh foto ronsen, salat mengisyaratkannya dengan nyeri atau pun tidak nyaman sewaktu rukuk atau duduk.
Berobat dengan segera, diingatkan oleh surat singkat yaitu, "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh..." (Q.S. 103: 01-03). Jalan lurus berobat disunahkan dengan memilih dokter sebagaimana sabda Nabi saw. "Siapakah dokter yang terbaik di antara kalian?" (Imam Ibn Al-Qaiyim Al Jauziah). Bila dengan dokter lain, sakit punggung tidak berkurang dalam 2 minggu, segeralah ke ahli bedah ortopedi. Mereka akan melakukan pemeriksaan ronsen, mengukur kandungan tulang belakang dengan alat canggih (Bone Mineral Density-BMD), dan merujuk ke ahli lainnya bila diperlukan.
Maka mendirikan salat adalah memaksimalkan kualitas tulang, menghindari faktor risiko, mengenal secara dini osteoporosis dan membuat orang segera datang berobat ke dokter yang hak. Rahmat-Nya ini dinyatakan oleh Baginda Rasulullah saw., dengan amanatnya, "Tiadalah seorang hamba diberi pemberian yang lebih baik daripada dia diberi izin salat dua rakaat" (Imam al-Gazali).***

11 November 2004

Assalammualaikum

Selamat hari lebaran,minal aidzin walfaidzin bwat semua yang saudara-saudaraku yang seiman dan sekeyakinan.Marilah kita sambut hari lebaran dengan suka cita dan jangan lupa ngirim parsel ke rumah ojit..hihihih.Lebaran nanti ojit sekeluarga gak mudik ke bandung,soalnya seperti biasa babeh and ummi pasti sibuk ngurusin jamaah buat sholat i`ed nanti.
Menghadapi lebaran ini ojit udah beli celana baru and jaket baru.Khusus jaket belinya bareng yy di Trend.Udah lama banget sebenarnya ojit pengen jaket kaya gini cuman baru keturutan sekarang itupun sekalian nganterin yy beli celana,"Penopang dada cewek",jam tangan.Abis itu pulang kerumah untuk buka puasa bareng ama keluarga (buka puasa pertama sekaligus terakhir).
Lebaran ini yy pulang kampung ke pacitan...hiksss sedih and bakalan kangen berat neh kayaknya.Lah wong ditinggal ke kostan aja udah kangen apalagi pulang kampung dengan jangka waktu yang cukup lama...:(.Ayank berangkatnya ati-ati yahh nanti malam,jgn lupa berdoa biar selamat ampe tujuan terus salam buat keluarga and tetangga-tetangga ayank (sekalian pengenalan :P~).
Pokoknya met lebaran minal aidzin buat semuaaaanya dehhh...and semoga kita semua diampuni dosanya biar suci lagi kaya bayi baru lahirrrr....udah dulu yahh ojit mau ngambil parsel dulu dibawah,lumayan lah buat foya-foya...hihihihi

wassalam